Inisiasi Merek Indonesia
- Detail
- Ditulis oleh Super User

Buku ini terdiri dari 10 bab yang terdiri dari pengantar yang memperlihatkan pentingnya membangun merek bangsa Indonesia. Apalagi nation branding tidak hanya sekedar membangun reputasi tetapi juga strategi negara dalam menghadapi kompetisi global. Bab kedua mendiskusikan pemahaman dasar dalam nation branding mulai dari definisi, kajian, dan berkembangnya indeks pengukuran. Bagian ini juga menggambarkan pentingnya penggunaan konsep Window Johari dalam nation branding. Bagian ketiga mengangkat permasalahan yang muncul dalam menggagas nation branding di Indonesia. Problematika seperti produk ekspor dan pameran internasional, branding kewilayahan dan destinasi pariwisata, investasi dan ekonomi, keamanan, masyarakat dan orang-orang terkenal, budaya, dan identitas nasional menjadi pertimbangan dalam menginisiasi nation branding. Kemudian bagian keempat mendiskusikan metode eksplorasi baik kuantitatif, kualitatif, ataupun campuran dalam mengamati nation branding. Metode yang dikaji merupakan bagian untuk memperlihatkan berbagai cara mulai menggagas, mengelola, mempertahankan, dan mengevaluasi nation branding suatu negara. Sedangkan bagian kelima dan keenam menampilkan hasil penelitian yang dilakukan selama dua tahun lebih dalam khasanah nation branding Indonesia.
Sementara dari bab tujuh sampai bab sembilan menyajikan kasus khusus tentang nation branding Indonesia. Tiga penulis diundang secara khusus untuk menyampaikan pokok-pokok pikiran tentang nation branding Indonesia sesuai dengan bidang kepakarannya masing-masing. Misalnya. Prof. Billy K. Sarwono, MA (Pascasarjana Ilmu Komunikasi Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UI) menulis tentang pentingnya mendongkrak posisi Indonesia melalui diaspora tenaga kerja Indonesia (TKI). Keberadaan TKI khususnya perempuan menjadi renungan bagi penggagas, pelaksana, dan pengevaluasi proses reputasi dan nation branding Indonesia di masa saat ini dan akan datang. Kemudian Drs. Tatag Handaka, MSi (Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Universitas Trunojoyo Madura) mendiskusikan konstruksi tanda dalam health branding Indonesia. Sorotan utama tentang fenomena kesehatan masyarakat Indonesia menjadi variabel penting yang mempengaruhi tumbuh kembang frekuensi ekspor dan kunjungan pariwisata yang berimplikasi pada nation branding secara keseluruhan. Selanjutnya Dr. Hifni Ali Fahmi (Magister Manajemen Komunikasi UI & Senior Consultant Spirit Public Relations) menggagas kehadiran green nation branding. Kekayaan alam dan Bhinneka Tunggal Ika merupakan proponen untuk menghasilkan momentum yang baik untuk menata kembali merek negara (nation brand), citra bangsa (country image), dan reputasi negeri (country reputation).
Buku ini ditutup dengan kesimpulan dan rekomendasi yang diharapkan menjadi pertimbangan berbagai pihak dalam menggagas pentingnya menginisiasi nation branding Indonesia. Rekomendasi yang dihasilkan lebih mengarah kepada kebijakan pemerintah yang peduli dengan nation branding Indonesia. Tentunya rekomendasi diharapkan melibatkan koordinasi seluruh lembaga pemerintah. Selain itu diperlukan juga kolaborasi dan sinergi di berbagai dimensi antara pemerintah, bisnis dan masyarakat sipil yang berkelanjutan. Pengembangan teknologi dan inovasi yang dapat mengubah persepsi yang sebelumnya berada pada hidden dan blind area menjadi open area. Akhirnya, untuk mewujudkan inisiasi merek Indonesia, semua dimensi diharapkan dapat dikembangkan secara terintegrasi, kontinu dan komprehensif di dalam mosaik merek Indonesia.
Irwansyah, Inisiasi Merk Indonesia / Irwansyah – Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2015 xviii ; 254 hlm.; 21 cm ISBN : 978 – 979 – 24 – 5426 - 0 (preview download di sini) (beli di sini/beli di bukalapak.com)
Gastro Branding
- Detail
- Ditulis oleh Super User
Gastro branding dimulai sejak dikenalnya penggunaan "soft power" dalam diplomasi antar negara melalui makanan, minuman atau segala sesuatu terkait cita rasa yang dianggap mampu membangun komunikasi menjadi lebih baik. Dalam konteks hubungan internasional, konsep ini dikenal dengan "gastro diplomacy", "culinary diplomacy", atau "food and beverage diplomacy". Seiring dengan pemanfaatan istilah "branding" dalam berbagai situasi untuk meningkatkan citra dan reputasi negara. Saat ini peneliti komunikasi sedang mengembangkan penelitian gastro branding Indonesia setelah melakukan penelitian inisiasi nation branding. Hal ini karena salah satu temuan dalam inisiasi nation branding adalah adanya makanan tertentu yang dikenal oleh warga negara asing terhadap Indonesia. Untuk mengetahui lebih lanjut penelitian ini silahkan menghubungi admin situs ini. (ir) - Jakrent.com
Mozaik and Digital Branding of Indonesia
- Detail
- Ditulis oleh Super User
Masih perlukah nation branding? Temuan tim peneliti inisiasi nation branding FISIP UI menemukan bahwa saat ini Indonesia tidak memiliki keseragaman membangun nation branding. Salah satu temuannya adalah beberapa kementerian pemerintahan seperti pariwisata, perdagangan dan badan koordinasi penanaman modal memiliki tagline sendiri-sendiri. Sedangkan di tingkat negara tidak ada tim, institusi atau perangkat regulasi yang menaungi nation branding. Selain itu, lemahnya koordinasi dan adanya ego sektoral memunculkan pemahaman yang berbeda akan pentingnya reputasi negara bukan pemerintah semata di mata dunia. Oleh karena itu hasil penelitian ini merekomendasikan pentingnya pemahaman akan mozaik branding yang tidak hanya bersifat analog tetapi juga digital bagi bangsa Indonesia. - http://rangkabajaringan.net